Ilmu ekonomi politik
Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi.
Pembelajaran
Ilmu Ekonomi Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat
interdisiplin,yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat
digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang
relevan dengan isu ekonomi politik.
Ilmu
ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi yang
digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. Dalam
penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai
sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild,
1989).
Fokus
dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi secara
umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik ; yakni
menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor
politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi
politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan
aspek politik.
Adanya
kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari
kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga
para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.
Dalam
upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh
terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.
Terkait
dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada, terdapat
dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok,
yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal)dengan
sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi
terpusat (sosialis). Sehingga
dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau pertanyaan yang
sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu memengaruhi
kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara.
* Pendekatan Pilihan Publik
Pilihan
publik adalah suatu sikap individu dalam menentukan pilihan mereka
secara rasional. Dalam ekonomi politik, analisisnya tertuju pada aktor.
Aktor dianggap sebagai pelaku dari kegiatan ekonomi dan politik dan
berlandaskan pada asumsi dasar individualisme metodologis, yang
menempatkan sikap rasional idividu di dalam institusi non-pasar.
Namun
karena sifatnya yang longitudinal, maka hasil yang dimunculkan oleh
model-model pilihan publik berbeda-beda pada satu negara ke negara
lainnya.
* Pendekatan Neo-Marxis
Pendekatan
neo-marxis dalam ekononomi politik, menekankan pada sifat holistik
yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek
ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik. Selain itu,
pendekatan ini memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni
berusaha membandingkan secara eksplisit.
Pendekatan
ini juga menyoroti dan memodelkan berbagai perbedaan antar-negara di
bidang kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan ketergantungan kelas
sosial di masyarakat.
Metodologi Ekonomi
Sering
disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan
salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan
matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode
kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium
(keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam
masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah
ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya.
Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama
didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku
agen yang berubah-ubah.
Pendekatan dalam ilmu politik
Terdapat
banyak sekali pendekatan dalam ilmu politik. Di sini hanya akan
dibahas tentang tiga pendekatan saja, yakni pendekatan institusionalisme
(the old institutionalism), pendekatan perilaku (behavioralism) dan
pilihan rasional (rational choice), serta pendekatan kelembagaan baru
atau the new institutionalism. Ketiga pendekatan ini memiliki cara
pandangnya tersendiri dalam mengkaji ilmu politik dan memiliki kritik
terhadap pendekatan yang lain.
Hubungan ilmu politik Dan Ekonomi
jika
ditinjau dari segi kehidupan masyarakat pengaruh ilmu politik dan
ekonomi jelas saling bergantung, keduanya saling membutuhkan, bisa
dikatakan salah satu diantara keduanya tidak bisa berjalan tampa iringan
satu sama lain. Maka lazimya untuk mempelajari kedua pelajaran ini amat
terkait dan terhubung.
Ekonomi
berpengaruh dalam politik hanya dibeberapa titik saja, dimana titik
penghasilan dan penyaluran dari kekayaan sangatlah besar pengaruhnya
didalam pemerintahan. Bahkan juga disebabkan dari berbagai penyelesaian
permasahan yang memang lazim timbul didalam Bernegara.
Diberbagai
Negara pemerintahan pengaruh yang terbesar terletak pada pertumbuhan
ekonominya. Bertambahnya lapangan ekonomi didalam pemerintahan terjadi
tiada henti- hentinya. Pajak, UU bea, Hak milik Negara dan pertolongan
Negara terhadap lahan pertanian, industri dan perdagangan semuanya
bukanlah salah satu hal dimana pemerintah berkuasa atas penghasilannya.
Kesejahteraan
Negara yang baik dan sosialisme telah merombak keadaan fungsi Negara.
Negara dewasa ini diartikan atau disangka langsung turut campur dalam
bermacam lingkungan, dari aktifitas masyarakat menentukan perintah dalam
hal kwalitas distribusi kekayaan dan juga materi barang milik
masyarakat.
Tentu
saja banyak permasalahan yang timbul dalam pemerintahan modern yang
lahir dari dasar ekonomi, tuntutan terhadap lapangan kerja, modal hak
milik tanah, ketidakrataan penurunan dan penaikan ekonomi, bahkan
pesatnya kemajuan teknologi yang mempengaruh nasionalisasi. Perlu kita
ketahui dalam Negara Komunis, Negara mengontrol secara keseluruhan
kesatuan kehidupan ekonomi masyarakat.
Golongan
dan grup ekonomi disetiap Negara terlaksana terus menerus dimana
tertekan dalam administrasi untuk perlindungan dan kekayaan. Demikian
pula, penggunaan kondisi ilmu ekonomi memiliki pengaruh besar dalam
cita- cita perpolitikan dan institusi, Contohnya: adanya revolusi yang
menimbulkan cita- cita kemerdekaan perseorangan, demokrasi, sosialisme
dan komunis.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar